Sebagian kalangan/sarjana/mufasirrin ada yang menyebutkan bahwa Mazmur di turunkan pada masa Nabi Daud/Sulaiman. Kalangan Yahudi memasukkannya menjadi bagian dalam kitab Taurat/Talmud (kalau tidak salah), Kalangan Kristen memasukkannya ke dalam kumpulan kitab - kitab Perjanjian Lama (Old Testament), dan Kalangan Islam memasukkannya bagian dari Kitab Zabur (Daud).
Saya pun mencoba melaraskan apa yang di katakan Qur’an mengenai situs tertua yang telah di sampaikan di Mazmur 84:57 , apakah istilah kata Bakka sebenarnya merujuk kata dari Makka. Lalu sebagian mufasirrin juga menyebut bahwa Makka berarti Ummul Quro yaitu asal negeri (Bumi).
Istilah kata baik, Bakka atau Zami (Zam-Zam) bisa berbeda mungkin di akibatkan karena banyaknya dialeg dan suku kata pada saat itu. Apalagi kita mengetahui bahwa jazirah Arabia sebenarnya merucut pada satu budaya/ras inti yaitu suku/ras bangsa Arab, maka bisa di mengerti jika dialeg dan suku kata berkembang di sana, sebagaimana anak suku – suku kata yang bercabang di belahan dunia.
Dan Qur’an pun ternyata mengambarkannya tentang situs ini :
“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.” QS. Al Imran/3 : 96
Lalu di lanjutkan lagi :
“Dan (ingatlah), ketika kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah.” QS. Al Hajj/22 : 26
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): “Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. QS. Al Baqarah/2 : 127
Zami/Zamzam
Di dunia ini hanya ada satu tempat yang bermata air yang tak pernah habis dan tak memiliki dasar yaitu mata air Zami atau Zamzam. Penyebutan yang berbeda yang di sebut Mazmur dan Al-Quran hanya bersifat bahasa atau dialek saat itu masyarakat menyebutnya.
Sejarah menyebutkan peristiwa di sebuah lembah tandus yang kini bernama Bakka (Makka) ketika Ibrahim meninggalkan Ismail dengan ibunya. Ketika itu Hajar berlari antara Safa dan Marwah untuk mendapatkan air ketika Ismail kecil meronta – ronta kehausan.
Terjadi lah keajaiban, dari hentakan kaki Ismail keluar mata air yang kini bernama Zami atau Zam-zam yang berarti berkumpullah – berkumpullah saat Hajar berseru melihat Air tersebut. Dan airnya masih bisa diminum sampai kini, saya tergerak dan penuh takjub ketika ilmuwan dari sebuah negeri asing (Barat) mencoba meneliti air Zamzam tersebut, tapi sayangnya saya lupa di mana saya pernah menonton publikasinya (Discovey Channel) bahwa beberapa peneliti (Kalau tidak salah ilmuwan dari Prancis) yang menyelam di dalam sumur Zamzam tidak menemukan dasar dari sumur tersebut. dan tentang bagaimana dinamisnya pergerakan air di dalamnya. Ilmuwan tersebut menyimpulkan bahwa sumber air ini seperti berasal dari dalam perut bumi yang tidak di ketahui “titik” nya.
Haji/Ziarah
Sejarah umat manusia selalu mencari Tuhan, sebagai manusia (hamba) yang lemah, manusia selalu berharap mendapatkan perlindungan, kasihsayang dan rahmatNya, dan manusia sampai kapan pun pasti selalu berjalan menuju Tuhan. Walau pun setiap orang akan memilih jalannya sendiri - sendiri menuju Tuhan.
Haji berasal dari perkataan “HAJ” yang artinya Ziarah atau menuju/berkunjung, suatu riwayat Yahudi yang mengemukakan bahwa Ibrahim membuat “tempat pemujaan” yang di buat oleh nabi Adam, yang telah runtuh oleh air bah yang kemudian di bangun kembali oleh nabi Nuh dan hancur kembali pada masa pembagian – pembagian (The Targums of Onkelos and Jonathan ben Uzziel di terjemahkan oleh J.W Ethebridge, London 1862,226)
Bakka atau Makka menjadi tempat paling purba yang di bangun oleh manusia, oleh karena itu Tuhan menghendaki agar manusia dari segala penjuru dunia datang berkumpul pada rumah suci itu, dan dengan demikian manusia di ingatkan akan rasa kemanusiaan dan hubungan mereka bersama Tuhan yang maha Tunggal. Sebagaimana di katakan oleh nabi Ibrahim :
Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan terimalah tobat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. QS. Al Baqarah/2 : 128.
Jika Qur’an menyebut kata “Haji” maka Mazmur menyebut kata “Ziarah” dalam istiah bentuk ibadahnya. Tapi memiliki makna dan tujuan yang sama, yaitu bahwa manusia pada saat itu telah menentukan tempat, waktu, bulan dan tahun sebagai sebuah ritual wajib untuk melakukan ibadah sebagai bentuk pengabdian mereka kepada Tuhan.
Ini adalah catatan dari Alkitab mengenai rumah ibadah tertua ini :
Ini catatan dari Qur’an mengenai Bakka/Makka :
“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.” QS. Al Imran/3 : 96
Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan terimalah tobat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. QS. Al Baqarah/2 : 128.
Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh, QS Al Haj 27.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar