Cara Melihat Ka’bah Dari Lubang Gua Hira

1334728730968319538
Gua Hira Saat sepi. dok:pribadi


Tepat jam 12 Malam saya sampai di Gua Hira. Gua tempat pertama kali Nabi Muhammad saw memperoleh wahyu dari Allah azza wajalla. Sepi dan hening sekali. Hal ini sangat berbeda dengan di siang hari yang untuk memasukinya saja perlu antri dengan waktu yang lama. Memoto Gua Hira (seperti gambar di bawah) dengan suasana tidak ada orangnya adalah suatu hal yang langka.


Dalam perjalanan yang melelahkan itu banyak bertemu dengan kucing. Saya tidak tahu mengapa banyak kucing di sana. Tetapi mungkin saja ada hubunganya dengan al-Hirru dalam Bahasa Arab yang berarti kucing. Karena banyak kucing kemudian diberi nama Gua Hira. Sekali lagi, itu mungkin saja. Hanya menghubung-hubungkan. Kata orang Jawa gathuk mathuk. Hehe…



Nah, dalam kesepian itu saya langsung shalat dua rakaat dan bermunajat kepada Allah. Terasa energi yang besar sekali. Ya, saya sedang duduk di tempat Nabi Muhammad saw duduk. Di tempat manusia mulia di hadapan Allah azza wajalla yang saat itu sedang menyendiri. Di tempat beliau bertemu malaikat Jibril as. Saya tidak bisa menahan deraian air mata yang keluar tanpa saya minta. Ya Allah saya rindu dengan suasana ini. Ya Allah saya rindu dengan kekasihMU.



Di tengah suasana hening itu, pandangan mata saya tertuju pada sebuah lubang kecil di depan tempat sujud. Ketika saya perhatikan ternyata lubang itu persis tertuju pada ka’bah al-Musyarrafah. Hati saya semakin bergetar menyaksikan kebesaran Allah itu. Jantung serasa berdegup kencang. Berarti saat Rasulullah saw memang bukan sekedar di sembarang gua, akan tetapi dengan cara di gua yang sesekali beliau bisa melihat ka’bah yang mulia.

Salam Cinta
Arief Khunaifi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar