TIGA perahu kuno yang diperkirakan berusia ratusan tahun di Bengawan Solo, Bojonegoro, Jawa Timur. Perahu tersebut masih belum dapat diangkat ke permukaan lantaran keterbatasan dana untuk mengangkat perahu yang posisinya terpendam dasar sungai yang terletak di Desa Panjunan Kecamatan Kalitidu dan di Kecamatan Malo.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bojonegoro, Djindan Muhdin, Minggu (19/09/2010). “Kami masih belum bisa mengangkat tiga perahu yang kami perkirakan kuno di dasar Bengawan Solo itu, karena terbentur dana,”
Satu perahu yang terpendam itu ditemukan oleh Dewan Purbakala Bojonegoro pada musim kemarau tahun ini. Sedangkan dua perahu lainnya, ditemukan penambang pasir di wilayah Kecamatan Malo.
Menurur Djindan Muhdin, perahu tersebut berusia ratusan tahun, lantaran memiliki panjang yang berbeda dengan perahu zaman sekarang. Identifikasi awal menyatakan bahwa panjangnya mencapai 30 meter dengan lebar empat meter.
Selain itu, menurut dia, perahu tersebut, lebih panjang dibandingkan dengan temuan perahu kuno pada tahun 2006 di Desa Padang, Kecamatan Malo, yang diketahui asal Thailand buatan tahun 1312.
Berbeda dengan perahu sekarang yang biasa dimanfaatkan masyarakat di Bengawan Solo, terpanjang tidak lebih dari 10 meter.
“Kalau sekarang ujung perahu tidak kelihatan, karena Bengawan Solo airnya naik,” katanya.
Djindan belum bisa memastikan kemungkinan pada musim kemarau mendatang, tiga perahu kuno temuan tersebut diangkat.
“Kalau memang ada dana kemungkinannya bisa saja temuan itu diangkat,” ucapnya. [
Tidak ada komentar:
Posting Komentar