Setelah lima hari kapal Titanic tenggelam, kru penyelamat kapal Mackay-Bennett menemukan mayat bayi laki-laki dengan rambut terang, berusia 2 tahun, dari Lautan Atlantik pada 21 April 1912.
Bersama dengan korban lainnya, mayat bayi laki-laki itu kemudian dikebumikan di Halifax, Nova Scotia, Kanada. Para kru kemudian meletakkan batu tak bernama dengan tulisan "unknown child" di kuburannya.
Titanic menelan 1.497 dari 2.209 penumpang yang ada di atasnya. Sejumlah mayat berhasil ditemukan, sementara yang lainnya tak bernama, dan masih ada yang hilang. Tetapi, para ahli kini menegaskan jika mereka sudah berhasil memecahkan identitas dari bayi tak diketahui dan menyimpulkan jika bayi itu adalah Sidney Leslie Goodwin, berusia 19 bulan, dari Inggris.
Awalnya, identitas bayi ini salah dua kali namun para ahli sudah memutuskan jika balita itu adalah Goodwin. Awalnya, ia diberi identitas Gösta Leonard Pålsson, balita laki-laki berusia dua tahun asal Swedia.
Ibu sang bayi, Alma Pålsson, ditemukan dengan empat tiket anaknya ada di dalam sakunya serta dikebumukan dibelakang kuburan bertuliskan, "unknown child".
Tetapi melalui usaha yang tak henti ini dilakukan Ryan Parr, seorang profesor asal Lakehead University,Ontario, Kanada yang mengekstraksi DNA dari sisa mayat manusia. Ia memulainya ketika menonton video tentang Titanic.
Setelah melalui perjuangan panjang dengan mengambil DNA dari mayat balita tak bernama di Fairview Lawn Cemetery, tim Ryan mengekstraksiDNA dari bagian mitokondria yang disebut HVI. DNA mitokondria ini diwarisi dari ibu dan tim kemudian membandingkan DNA balita tak bernama itu yang diambil dari keluarga pihak ibu Pålsson. Ternyata tidak cocok.
Usaha kedua dilakukan setelah sepasang sepatu berhasil ditemukan dari "unknown child" yang dipajang di Maritime Museum of the Atlantic.
Dengan U.S. Armed Forces DNA Identification Laboratory, para peneliti ini terus mencari tahu dengan mempertimbangkan mutasi DNA mitokondria dan mereka kemudian yakin jika ini adalah Goodwin. "Sungguh beruntung, ini sebuah perbedaan yang jarang dan akan memberikan keyakinan bahwa 98 persen balita itu adalah Goodwin," kata Parr.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar