Ah apa benar judul tulisan di atas….ngigau kaliiiii?????
Barangkali seperti itulah yang terlintas pada sebagian besar pembaca yang budiman, karena awalnya pun penulis juga berrsikap seperti itu.
Jadi kesimpulannya tidak benar kalau Borobudur didirikan di tengah danau?
Beberapa waktu yang lalu penulis berkunjung ke museum geologi UPN Veteran - Yogyakarta, maksudnya di samping melihat proses geologi yang terjadi di Bumi Nusantara ini juga mau bertemu dengan salah seorang dosen UPN yang pernah meneliti kondisi tanah di sekeliling Borobudur. Berdasarkan hasil penelitian dari beberapa dosen dan peneliti ahli UPN-Veteran Yogyakarta beberapa tahun yang lalu terbukti bahwa tanah di sekeliling candi Borobudur dulunya merupakan sebuah danau yang cukup luas (Bukti diketemukannya fosil-fosil tanaman air seperti teratai dll serta endapan lumpur bekas air yang menggenang dan bukti ilmiah yang lainnya dan setelah diteliti di laboratorium disimpulkan bahwa di tempat berdirinya candi Borobudur saat ini duluinya merupakan kawasan sebuah danau raksasa. Penelitian ini serbenarya merupakan tindak lanjut dari statemen seorang ahli sejarah geologi berkebangsaan Belanda yang mengatakan bahwa dulunya dui kawasan Biorobudur adalah danau besar. Jadi candi Borobudur yang didirikan oleh Sri Maharaja Samaratungga dan diteruskan oleh Sang Dyah Ayu Pramodhawardhani puteri mahkotanya yang terkenal cantik jelita ini dari wangsa Syailendra sekitar abad ke 7 - 8 ini dengan diarsiteki oleh Gunadharma berada di tengah-tengah danau besar!!!
Waouuuuuu very Wonderfull!!!!! Bila dilihat dari bukit Menoreh akan nampak bak sekuntum bunga teratai raksasa yang tengah mekar berada di tengah danau!!!!! Alangkah indahnya!
Lalu mengapa sekarang danau itu sudah tidak ada lagi? Oh ya sebagai bukti lain bahwa di daerah situ ada danau antara lain dari nama-nama desa yang berhubungan dengan air, misalnya desa Tuk Pitu, desa Tanjung. Di samping itu salah satu relief yang terdapat di candi Borobudur terukir gambar sebuah kapal layar (meskipun belum tentu bahwa kapal layar itu adalah kapal yang menuju Borobudur, bisa jadi itu menggambarkan kedatangan orang dari India ke Bumi Nusantara ini atau bukti bahwa Wangsa Syailendra juga merupakan Negara Maritim).
Widarto Ir. L
Tidak ada komentar:
Posting Komentar