Ia Sang Wanita Sempurna, Dewi Saraswati

13325995701517830616

Hari Jum’at kemarin tepatnya pada tanggal 23 Maret 2012 seluruh umat beragama Hindu melaksanakan Hari Raya Nyepi. Saat dimana setiap orang tidak diperbolehkan menyalakan api, bekerja dan bepergian. Stasiun televisi ramai memberitakan suasana hening di setiap daerah, namun lebih terfokus pada propinsi Bali yang penduduknya bermayoritaskan Hindu.



Sejenak saya teringat saat ditugaskan oleh kampus untuk menyelesaikan tugas KKL di Gianyar, Bali. Bersama sekelompok teman satu kelas, kami harus memandu turis australia menjelaskan kekayaan seni yang dimiliki daerah Ubud. Memang, daerah Ubud adalah pusat seni termaju yang ada di Gianyar, Bali. Galeri-galeri seni dan pertunjukan tari Bali ditampilkan siang-malam tanpa henti. Museum-museum Ubud juga banyak memajang lukisan pelukis mancanegara, selain pelukis dari Bali sendiri.



Satu yang masih terngiang dalam ingatan saya tentang Ubud adalah patung Dewi Saraswati yang sengaja saya foto. Saya terkagum-kagum dengan postur anggunnya sampai saya harus bertanya sana sini perihal cerita sang dewi ini. Seorang guide senior dari UluWatu Tour and Travel membagi kisahnya pada saya. Menurut ajaran Tri Murti, Dewi Saraswati adalah kekuatan Sang Hyang Brahma.



Dewi Saraswati itu berwujud wanita cantik bertangan empat lengkap dengan berbagai empat atribut, yaitu wina/alat musik, teratai, genitri, cakepan/kitab. Juga ditemani burung angsa disampingnya. Dewi Saraswati merupakan dewi ilmu pengetahuan dan kesustraan. Juga lambang bahwa ilmu pengetahuan tidak pernah berakhir sepanjang hidup dan tak akan pernah habis dipelajari. Dewi Saraswati juga membawa kitab bagi sumber ilmu pengetahuan itu sendiri. Lalu alat musik yang ia pegang mencerminkan bahwa ilmu pengetahuan dapat mempengaruhi rasa estetika manusia. Bunga Teratai dijadikan sebagai pijakan Sang Hyang Widhi. Ditemani burung merak sebagai lambang ilmu pengetahuan yang agung serta berwibawa. Dan burung angsa bagi simbol kebijaksanaan untuk membedakan antara yang baik dengan yang buruk. Angsa adalah lambang kekuasaan, sebab burung ini bisa bergerak di tiga unsur alam yaitu air, darat dan udara.


Saya jadi mengerti makna dari pembangunan patung Dewi Saraswati di sekolah-sekolah yang ada di Bali. Mereka menggunakan simbol patung Dewi Saraswati sebagai perwujud cinta akan ilmu pengetahuan untuk disebarkan kembali pada kemaslahatan umat manusia. Dewi Saraswati, izinkan saya menjadikanmu sebagai sumber inspirasi..

Lucy Pujasari Supratman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar