Turangga Seta
Ilustrasi
Foto:
Agung Bimo Sutejo dari Yayasan Turangga Seta mengungkapkan bahwa candi-candi di Jawa menyimpan patung dan relief wajah bangsa asing, salah satunya orang Sumeria.
Salah satu candi yang memiliki patung manusia Sumeria adalah Candi Cetho. Berdasarkan catatan sejarah, candi ini dibuat pada zaman Majapahit, pemerintahan Raja Brawijaya V.
Kesimpulan bahwa patung di Candi Cetho merupakan orang Sumeria, menurut Agung, bisa dilihat dari ciri-ciri dan atribut yang dikenakan sosok dalam patung tersebut.
"Orang Sumeria memakai gelang yang mirip jam tangan. Pada patung terlihat. Ini berarti, patung itu bukan orang Jawa," ungkap Agung yang ditemui di Jakarta, Kamis (29/3/2012).
Atribut lain menunjukkan adalah bahwa patung di Candi Cetho hanya menggunakan anting-anting. Padahal, orang Jawa biasanya menggunakan sumping.
Dalam salah satu patung di Candi Cetho, figur patung tampak dalam keadaan takut. Menurut Agung, tampaknya figur tersebut takluk pada orang Jawa.
Agung menguraikan, figur Sumeria bukanlah satu-satunya bangsa yang dijumpai dalam relief candi Jawa. Di Candi Penataran di Jawa Timur, terdapat figur China, Aztec, dan Mesir.
Salah satu relief di Candi Penataran menggambarkan adanya tiga orang yang berpakaian mirip orang Mesir duduk bersebelahan dalam posisi menyembah.
Di relief lain di Candi Penataran, terdapat gambaran leluhur Nusantara yang tengah berjuang menaklukkan bangsa Indian. Lebih kurang ada lima relief yang diungkap oleh Turangga Seta.
Bangsa Indian, menurut Agung, memiliki pasukan gajah purba. Figur gajah tersebut dijumpai dalam relief. Hal ini menandai bahwa leluhur Nusantara menaklukkan Bangsa Maya dari Kerajaan Copan di Honduras.
Berdasarkan beberapa temuan tersebut, Agung dan rekannya di Turangga Seta mempercayai adanya Benua Atlantis yang dideskripsikan oleh Arysio Santos dalam bukunya. Atlantis ada di wilayah Indonesia.
Terkait dengan dugaan adanya piramida di Gunung Sadahurip dan Gunung Padang, Agung menilai hal tersebut sangat mungkin. Indonesia telah memiliki peradaban sejak ribuan tahun lalu.
Pseudo-arkeologi
Menanggapi pendapat Agung dan Turangga Seta, arkeolog Universitas Gadjah Mada, Daud Aris Tanudirdjo, mengungkapkan bahwa temuan tersebut termasuk pseudo-arkeologi.
"Di Mesir itu juga ditemukan gambar mirip tank dan helikopter. Tapi apakah benar ada tank dan helikopter saat itu? Ada juga figur orang berkerudung, sangat persis astronot. Tapi apa benar?" tanya Daud.
Menurut Daud, keberadaan orang Sumeria, Mesir, atau Afrika di Jawa mungkin saja. Walaupun demikian, hal itu tak bisa serta merta dikaitkan dengan adanya benua Atlantis.
Meski demikian, Daud menyambut baik temuan Turangga Seta dan merasa bahwa kalangan arkeolog wajib memfasilitasi. Kajian secara kritis harus dilakukan.
kcm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar