KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
Penulis buku sains anak, Johanna Erna (kanan) dan Ilustrator Erna Yulia, berpose dalam acara peluncuran buku "Di Mana Ada Alien" di Kompas Gramedia Fair 2012, Istora Senayan, Jakarta, Minggu (4/3/2012). Buku sains ini merupakan seri pertama dari total 12 buku seri Antariksa yang mengupas mengenai makhluk cerdas dari planet lain atau Alien.
Pertanyaan mengenai keberadaan makhluk hidup cerdas dari antariksa atau alien, hingga saat ini memang masih menjadi perdebatan banyak ahli. Tidak sedikit, teori mengenai keberadaan alien dimunculkan dalam jurnal-jurnal ilmiah. Bahkan hingga saat ini penelitian akan kemungkinan adanya sebuah planet yang berpenghuni masih terus dilakukan.
Namun, bagaimana jika pembahasan tentang alien dituangkan dalam buku sains anak-anak dengan gambar ilustrasi yang berwarna-warni? Hal ini kemudian memacu Johanna Ernawati untuk menuangkan teori alien ke dalam buku anak-anak setebal 32 halaman berjudul "Di Mana Ada Alien".
"Sebenarnya, saya sejak kecil sudah tertarik dengan astronomi karena ibu saya suka menceritakan mengenai bintang. Sejak itulah saya mulai tertarik dengan astronomi," kata Erna, saat ditemui Kompas.com dalam acara peluncuran buku seri antariksa, di Kompas Gramedia Fair 2012, Istora Senayan, Jakarta, Minggu (4/3/2012).
Lulusan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor yang juga penulis di majalah anak-anak Bobo ini mulai menulis mengenai artikel sains di bidang astronomi sejak tahun 2004. Namun buku ini merupakan buku pertamanya.
"Sangat jauh dari disiplin ilmu yang saya pelajari. Saya lulusan Fakultas Peternakan eh pada akhirnya menulis sains. Menulis buku ini tidak lama, hanya dua bulan, namun saya menghabiskan waktu 4 tahun untuk mempelajari dan memahami teori astronomi dan antariksa," kata Erna.
Mengingat sains identik dengan data yang valid, Erna berusaha menghadirkan buku yang imajinatif namun tidak melenceng dari teori yang ada. Untuk itu dalam menulis buku ini Erna berkolaborasi dengan Dr.Taufiq Hidayat, yang merupakan salah satu staf pengajar di Jurusan Astronomi Institut Teknologi Bandung.
"Pak Taufiq ini yang kemudian menjadi rekan saya dalam menulis buku ini. Setiap saya memiliki imajinasi yang ingin saya tuangkan dalam buku, saya akan konsultasikan dengan dia, apakah bisa diterima dari sisi teori sains," kata Erna.
Teori S2 untuk Anak SD
Erna mengakui jika teori yang dia tuangkan dalam buku ini sebenarnya adalah teori astronomi yang menjadi santapan mahasiswa S1 dan S2. Hal ini kemudian menantang dia untuk membuat bahasa yang sangat sederhana agar mudah dimengerti anak-anak.
"Secara teori sebenarnya bahan buku ini adalah teori untuk mahasiswa S2 semua. jadi saya setengah mati mengerjakannya, karena semuanya itu berangkat dari imajinasi saya dan ketika saya konsultasi dengan Dr Taufiq, ternyata imajinasi saya masuk teori untuk S2, jadi saya harus menterjemahkan teori S2 untuk dikonsumsi anak-anak. Benar-benar terjun bebas. Tapi itu menantang saya," kata Erna.
Buku setebal 32 halaman ini memang didesain sangat komunikatif. Porsi ilustrasi gambar terasa lebih dominan dari pada teori. Hal ini dilakukan mengingat anak-anak lebih mudah menerima dan memahami teori sains ketika disertai dengan gambar ilustrasi gambar.
"Anak-anak suka dengan dengan isinya. Bagi anak TK mereka bisa memahaminya melalui gambar. Dari tata bahasa, anak kelas 4 SD hingga SMP sudah bisa memahaminya. Saya berharap melalui buku ini, anak-anak Indonesia mampu memiliki pemikiran yang terbuka mengenai sains. Memang saat ini teknologi belum bisa membuktikan akan keberadaan Alien, namun ketika di masa datang teknologi itu ada, anak-anak Indonesia tidak tertinggal terlalu jauh," kata Erna lagi.
Buku Seri Antariksa ini sendiri akan terdiri dari dua belas buku. Anak-anak akan mendapatkan topik lain mengenai antariksa di setiap serinya. "Seri kedua judulnya "Awas... Serbuan Meteor!" tutup Erna.
KCM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar