Belajar Sabar dari Nabi Ayyub A.S. (Sanliurfa kota para Nabi bag. 2)

Masih tentang cerita perjalanan kami di kota Sanliurfa.





131065428211688461691310654631586842945





Walau panas terik sekitar 40 derajat Celcius, tak mengurangi semangat kami untuk berziarah ke tempat bersejarah Nabi Ayyub A.S. Bersama keluarga teman yang datang dari kota lain untuk menemani perjalanan kali ini, kami menuju tempat beliau di daerah yang bernama Eyyub Peygamber (Nabi Ayyub A.S. dalam bahasa Turki), tak jauh dari pusat kota Urfa (kurang lebih 20 menit). Begitu mobil kami berhenti di tempat parkir, anak-anak setempat langsung mengerubungi kami, merayu meminta kami membeli kalung souvenir yang mereka jual. Kalung tersebut terbuat dari tali hitam dan kulit imitasi hitam berbentuk segitiga. Seperti jimat, tapi apa artinya saya pun tidak tahu, kami membelinya hanya sekedar untuk menyenangkan hati anak-anak tersebut :-). Tampak pula orang-orang sibuk menaikkan bergalon-galon air dari Eyyub Peygamber ini ke mobil-mobil yang berbaris di tempat parkir.



1310654156330816906





Apa yang istimewa dari tempat ini? dan apa cerita dibalik galon-galon air tersebut?





Alkisah, Nabi Ayyub A.S. (Prophet Jop) adalah satu seorang keturunan dari Nabi Ibrahim A.S. dan keponakan dari Nabi Yakub A.S. Dia dikirim untuk mereformasi orang-orang yang tinggal di padang pasir yang terletak di sudut timur laut Palestina.





Ketika Ayyub dipilih menjadi Nabi, ia mulai mengajar orang tentang Allah dan agama-Nya. Beliau menyarankan orang-orang untuk berbuat baik dan menjauhi perbuatan jahat. Seperti biasa, sebagaimana dengan para nabi lainnya, pada awalnya sangat sedikit orang yang percaya kepadanya namun secara bertahap jumlah pengikutnya mulai meningkat.







Nabi Ayyub A.S adalah seorang yang kaya raya dan sejahtera dengan iman yang sangat teguh kepada Allah. beliau memiliki peternakan yang luas, kekayaan yang berlimpah, ternak yang banyak dan harta berharga, tetapi hal tersebut tidak membuatnya sombong. Kekayaannya merupakan media baginya untuk mencari karunia Allah SWT.







Allah SWT menguji kesabaran Nabi Ayyub A.S.





Nabi Ayyub A.S adalah sosok yang penuh dengan kerendahan hati dan keimanan kepada Allah. Beliau sangatlah sabar, dan setia.





Suatu ketika
setan mendengar sekelompok malaikat membahas bahwa Nabi Ayyub A.S. adalah orang terbaik di zamannya, maka berdeguplah jantung si Iblis penuh dengan kecemburuan dan kemarahan. Dibuatlah rencana untuk menggoda Nabi Ayyub A.S. supaya menjauh dari kebaikan dan jatuh ke dalam kekafiran dan korupsi. Setan berusaha untuk mengalihkan perhatian Nabi Ayyub A.S. dari doa-doanya, tetapi Nabi Ayyub A.S. tetap tabah dan berdoa dengan penuh komitmen dan konsentrasi.







Hal ini menyebabkan kemarahan Setan semakin tumbuh dan ia mengeluh kepada Allah dengan mengatakan bahwa Nabi Ayyub A.S. adalah hamba yang diperlakukan secara istimewa karena Allah memberkatinya dengan kekayaan dan harta benda. Allah mengijinkan Setan untuk menghancurkan harta Nabi Ayyub A.S. Suatu hari peternakannya yang besar diserang oleh perampok. Mereka membunuh banyak hamba sahayanya dan membawa pergi paksa semua ternaknya. Nabi Ayyub A.S. tidak menyesali kehilangan ini dan tetap bersyukur kepada Allah. Beliau mengakui bahwa Allah mampu memberikan atau mengambil kekayaan dan harta benda sebagaimana Dia inginkan.







Setan menjadi lebih frustrasi dan kembali kepada Allah mengatakan bahwa Ayyub hanya menyembunyikan kekecewaannya karena beliau memiliki keluarga besar yang bahagia. Setelah beberapa waktu kemudian, atap rumahnya runtuh dan banyak anggota keluarganya meninggal. Nabi Ayyub A.S sangat terkejut tapi beliau tetap memegang teguh imannya kepada Allah. Beliau tidak meneteskan air mata atau menghela napas yang berisi keluhan. Beliau bersujud kepada Yang Mahakuasa. Beliau mengatakan bahwa harta dan anak-anak adalah hadiah dari Allah. Jika Ia telah mengambil hal-Nya, tidak ada gunanya meratapi kehilangan mereka. Sekali lagi, Nabi Ayyub A.S. berpaling kepada Allah untuk mencari kenyamanan dan menerima tes yang paling berat ini tanpa keluhan.







Setan kemudian menyamar dan mendekati Nabi Ayyub A.S. dalam bentuk seorang pria tua. Orang tua ini menunjukkan rasa simpatinya kepada Nabi Ayyub A.S. dan menyarankan bahwa Allah tidak memberikan imbalan apa-apa bagi pengabdian dan doa-doanya, tetapi Nabi Ayyub A.S. menjawab bahwa Allah “kadang-kadang memberi dan kadang-kadang membutuhkan ,dan bahwa dia sangat senang dengan Pencipta-Nya. Setan pun diam tetapi kemarahannya semakin membara. Dia kembali kepada Allah dan berkata bahwa karena Nabi Ayyub A.S. dalam kondisi baik dan sehat oleh karenanya dia masih mempunyai harapan untuk mendapatkan kembali kekayaannya dan memiliki lebih banyak anak. Setan meminta izin untuk menghancurkan kesehatan Nabi Ayyub A.S. Allah mengabulkan permintaan Iblis yang ketiga tetapi dengan syarat bahwa Setan tidak boleh mempengaruhi jiwa, hati dan intelektualitas Nabi Ayyub A.S.













Setelah beberapa tahun kemudian, Nabi Ayyub A.S. menderita penyakit kulit. Bagian tubuhnya ditutupi dengan luka yang menjijikkan. Wajah dan tangannya dipenuhi oleh borok yang berisi cacing. Diriwayatkan bahwa ia memungut orang-cacing yang jatuh dari lukanya dan memuji Allah yang telah menciptakan mereka.









Teman-temannya (yang ternyata adalah teman-teman ‘palsu’) kemudian mengaitkan bencana-bencana tersebut dengan dosa-dosa Nabi Ayyub A.S. Mereka mengejek dan memandang rendah kepadanya. Semua orang meninggalkan dan mengasingkannya kecuali istrinya yang setia, Rahima. Dia mengurus Nabi Ayyub A.S. dan menghujaninya dengan penuh kasih sayang meskipun mereka telah menjadi miskin dan dia harus bekerja sebagai pelayan untuk menyediakan mereka sedikit makanan setiap hari.







Sepanjang penderitaannya, Nabi Ayyub A.S. tetap setia kepada Allah. Bibir dan lidahnya tetap basah dengan mengingat Allah dan ia tidak pernah putus asa atau mengeluh. Dia terus berterima kasih kepada Allah bahkan untuk bencana besar yang telah menimpanya. Setan sudah tidak tahu lagi bagaimana untuk menarik perhatian Nabi Ayyub A.S. dari pengabdiannya kepada Allah sehingga ia memutuskan untuk menggoda istri Nabi Ayyub. Dia datang padanya dalam bentuk seorang pria dan mengingatkannya pada hari-hari tua dan betapa mudahnya hidup mereka dulu. Meledaklah tangis istri Nabi Ayyub dan menantang beliau, pintalah kepada Tuhanmu untuk menghilangkan penderitaan ini dari kita.







Nabi Ayyub A.S. sangat terpukul dan mengingatkan istrinya bahwa Allah telah memberkati mereka dengan kekayaan, anak-anak dan kesehatan selama 80 tahun, dan bahwa penderitaan ini telah terjadi atas mereka dalam rentang waktu yang relatif singkat. Dia menyatakan bahwa dia malu untuk memanggil Allah untuk menghilangkan kesulitan ini, dan memperingatkan istrinya dengan mengatakan bahwa jika ia pernah mendapatkan kesehatannya kembali dia akan memukulinya sebanyak 100 kali. Hati istri Nabi Ayyub pun hancur, ia berbalik pergi dan mencari perlindungan di tempat lain. Nabi Ayyub A.S. merasa tak berdaya, dia memohon kepada Allah bukan untuk mengeluh, tetapi untuk meminta belas kasihan sebagaimana tercantum dalam Surat Al Anbiyaa:





83. dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: “(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang”.





Allah SWT kemudian menerima doanya. Al Qur’an Surat Al Anbiyaa menegaskan:





84. Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.





Nabi Ayyub A.S. Disembuhkan dan dikembalikan kemakmurannya











Allah SWT kemudian berpaling kepadanya dengan penuh kasih.



Shaad. 41. Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika ia menyeru Tuhan-nya: “Sesungguhnya aku diganggu syaitan dengan kepayahan dan siksaan”.



42. (Allah berfirman): “Hantamkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum”.





43. Dan Kami anugerahi dia (dengan mengumpulkan kembali) keluarganya dan (Kami tambahkan) kepada mereka sebanyak mereka pula sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai fikiran.





Beliau diperintahkan untuk menghentakkan kakinya ke permukaan tanah. Beliau mematuhi perintah dan menyemburlah air. Beliau kemudian mandi dengan air tersebut dan mendapatkan kesembuhan dari penyakit kulit yang dideritanya. Nabi Ayyub A.S. berlutut dan berdoa mengekspresikan rasa syukur yang mendalam kepada Allah SWT. Beliau tidak pernah lupa nikmat, kasih dan cintaNya.







Istri Nabi Ayyub tidak tahan berpisah dari suami tercinta untuk yang sangat lama sehingga dia kembali untuk memohon maafnya. Dan diapun takjub ketika melihat kesembuhan suaminya. Dia berteriak mengucapkan terima kasih kepada Nya, dan melihat kedatangannya Nabi Ayyub A.S. pun menjadi cemas. Dia telah mengambil sumpah untuk memukul istrinya namun ia tidak punya keinginan untuk menyakiti hatinya karena ia sangat mencintainya. Allah ingin meringankan beban hamba setiaNya, sehingga Ia menasihatinya:





Shaad: 44. Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput), maka pukullah dengan itu dan janganlah kamu melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat ta’at (kepada Tuhan-nya)





Setelah itu beliau dikembalikan kedalam kondisi kemakmuran. Kesehatannya dipulihkan, keluarganya dikembalikan kepadanya dan jumlahnya dilipatgandakan, dan beliau pun sekali lagi menjadi orang kaya.







Hadist Bukhari:



Abu Huraira (RA) meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW menceritakan:







“Ketika Ayyub mandi dalam keadaan telanjang, segerombolan belalang terbuat dari emas jatuh pada dirinya, dan dia mulai mengumpulkan mereka dengan jubahnya. Tuhannya memanggilnya: Hai Ayyub! Apakah saya tidak membuat mu terlalu kaya dengan membuatmu membutuhkan apa yang kamu lihat? Dia menjawab: “Ya Tuhanku! tapi aku tidak dapat menghindari berkatMu











EYYUB PEYGAMBER di masa kini



1310654774135189465813106549831643828050131065554813759862701310655618180885686913106556622092331798







Gua tempat Nabi Ayyub A.S. diasingkan dan menderita penyakit, dan juga sumur tempat ia membasuh dirinya dengan air yang diberkati, saat ini terbuka untuk pengunjung di kabupaten Eyyub Peygamber di Urfa. Tempat ini bernama “Hazreti Eyyup Peygamber Sabir Makami” atau Monument Kesabaran Nabi Ayyub. Diyakini bahwa Nabi Ayyub A.S. telah menderita di dalam gua ini selama 7 tahun.





131065577412897066411310655910998074181131065608341922503813106562571196929940







Pada 460 M, setelah ditemukan oleh Uskup Nona bahwa air dari sumur tersebut dapat menyembuhkan pasien kusta (lepra), orang-orang yang menderita penyakit ini dicuci dengan air dari sumur ini untuk kesembuhan mereka. Sampai saat ini air yang mengalir dari sumur tersebut dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit.





1310656351453393784131065638215135132621310656444347219399











Sementara makam Nabi Ayyub A.S. terletak di Desa Eyyub Peygamber sekitar 20 kilometer dari Urfa. Di desa yang terletak di kabupaten Viranşehir ini terdapat makam Nabi Ayyub, makam istrinya Rahime dan juga merupakan lokasi dimana Nabi Ilyas meninggal.







13106566707559891721310656787139980484131065681110435974951310656836189857301310656931454136253131065694810309675551310656968634366479



HIKMAH:



Nabi Ayyub A.S. adalah salah satu Nabi yang sangat penting dan patut dikenang sebagai teladan. Kisah Nabi Ayyub A.S. berbeda dari pada kisah nabi-nabi lain. Melalui kisahnya, kita dapat melihat perjuangan umat manusia pada tingkat yang lebih pribadi. Allah tidak memberitahu kita tentang metode Nabi Ayyub A.S. berkhotbah atau bagaimana orang bereaksi terhadap peringatannya. Allah tidak memberitahu kita tentang nasib orang-orang pada masa Nabi Ayyub A.S. Sebaliknya, Dia memberitahu kita tentang kesabaran Nabi Ayyub A.S. Contoh dari perjalanan hidupnya menunjukkan bahwa barangsiapa yang tetap sabar di bawah tekanan dalam keadaan apa pun juga, tidak akan luput dari imbalan yang tinggi di kemudian hari.







Allah mengatakan kepada kita bahwa kisah Nabi Ayyub A.S. adalah pengingat untuk semua orang yang menyembah Allah. Ketika seseorang benar-benar menyembah Allah dengan berserah diri sepenuhnya, maka ia perlu memiliki kesabaran. Sangat mudah untuk menyembah selama beberapa hari atau bahkan berminggu-minggu, tapi kita harus selalu konsisten. Berdoa dan shalat di malam hari membutuhkan kesabaran, puasa memerlukan kesabaran, hidup dengan kesengsaraan dan cobaan membutuhkan kesabaran. Kehidupan dunia ini adalah ujian dan dalam rangka untuk lulus dan diganjari dengan surga, kita perlu untuk mendapatkan kesabaran seperti yang dimiliki Nabi Ayyub A.S.







Al Qur’an menyatakan:





Al Baqarah 155. Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.



156. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”.




157. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.
13106570331823861442



Turki, Juli 2011



yanahanim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar