Meskipun sekarang hubungan antara Iran dan Israel sangat tegang,dan senantiasa saling mengancam satu dengan lainnya.Bahkan nyaris terjadi peperangan secara terbuka antara kedua bangsa tersebut,disebabkan ulah pemerintahan mereka masing-masing.Akan tetapi antara kedua bangsa itu pernah juga sebelumnya terjalin hubungan yang sangat baik,sehingga rela berkorban untuk menyelamatkan sahabatnya tersebut.
Hal inilah yang sangat menarik ketika membaca sebuah buku yang berjudul”The Leon’s Shadow” yang ditulis oleh Fariborz Mukhtary .Dalam buku itu di ceriterakan bagaimana heroiknya salah seorang diplomat Iran yang mempertaruhkan nyawanya sendiri untuk menyelamatkan komunitas Yahudi,ketika orang-orang Yahudi terancam jiwanya oleh pasukan Gestapo Nazi itu.,sebagaimana diceriterakan oleh warga Yahudi , sebagai saksi hidup yang mengalaminya sendiri kisah tersebut.
Diplomat Iran itu adalah Abdul Husein Sardari,seorang di plomat Iran yang berkedudukan di posnya Paris,Perancis.Sebagai seorang diplomat Iran untuk Perancis banyak menyelamatkan warga Yahudi Iran di Perancis dari kekejaman pasukan Nazi ketika seluruh Perancis berhasil dikuasai oleh Jerman. Elain Senahi Cohanim yang sudah berusia 70 tahun ketika berupaya meloloskan diri dari Perancis , karena pasukan Nazi Jerman sudah sepenuhnya menguasai seantero negeri Perancis,meskipun perlawanan yang dilakukan oleh gerakan Perancis merdeka dibawah pimpinan Charles De Guille masih terus berlangsung secara gerilya itu.
Dalam proses meloloskan diri dari Perancis itu,nyonya Cobahanim bersama suaminya Nasser Cohanim tinggal di Paris,dan ayahnya George Senahie sebagai pedagang tektile mendiami sebuah rumah besar di bilangan komplek Manmorenty ,sekitar 25 kilomter diutara Paris.Dalam The Leon’s Shadow juga disebutkan bagaimana Abdul Hussein Sardary membuat ribuan pasport Iran bagi komunitas Yahudi di Paris,untuk menyelamatkan mereka dari kebiadaban Nazis Adolf Hitler tersebut.
Dalam perang dunia tersebut,Iran memang bersikap neutral sehingga Teheran tetap di hormati kedaulatannya oleh negara-negara yang terlibat dalam perang yang menelan korban puluhan juta itu.Dalam kmonteks inilah Abdul Husein Sardary banyak menyelamatkan warga Yahudi dari rumah-rumah tahanan Nazi di Perancis,dengan memberikan passport kepada mereka sehingga dianggap sebagai warga Iran yang segera pula di kirim ke Iran .Karenanya tidak mengherankan sekiranya di Iran sekarang terdapat banyak komunitas Yahudi dengan kebebasan menjalankan ajaran agamanya masing-masing.
Dalam sejarah juga tercatat,bahwa memang bangsa Parsia yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan Iran pernah juga melakukan hal serupa terhadap bangsa Yahudi.Pada tahun 586 Seb.M ,Raja Nebukadnezar dari Babylonia menguasai Yudea ,dan masyarakat Yahudi ditawan lalu di buang ke Babylonia sampai tahun 539 Seb.M sehingga dalam sejarah disebut dengan “Pembuangan Babylonia”.Selanjutnya Babylonia dikuasai oleh Kerajaan Parsia,maka raja Parsia Cyrus tahun 539 Seb.M membebaskan masyarakat Yahudi lalu kemudian mengembalikannya ke Palestina.
Oleh sebab itu kiranya antara bangsa Parsia(Iran)dan Yahudi(Israel)sesungguhnya pernah saling membantu satu dengan lainnya,sebagaimana juga pendeta Yahudi membantu Salman Al Parsia dalam mencari kebenaran hidupnya sehingga bertemnu dengan nabi Muhammad SAW di Medinah.Salman ini kemudian menjadi salah seorang sahabat Rasulullah SAW,serta menjadi arsitek strategi “Khandaq”(Parit) pasukan mmuslim saat terkepung oleh pasukan koalisi musyrikin Arab Quraisy,bani Nadir,dan kabilah Arab dan Yahudi lainnya.Dalam Al Qur’an peperangan tersebut dikenal dengan perang al Ahzab.
Nah kalau dahulu antara Iran dan Israel bisa berhubungan baik dan harmonis,saling hormat-menghormati satu sama lainnya,sekarangpun hal itu tidak mustahil terjadi jika kedua pemerintahannya di Tel Aviv dan Teheran menghendakinya.Semoga kedua bangsa ini bisa rukun harmonis kembali sebagaimana telah mereka praktikkan dalam sejarah peradaban dunia .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar