Imam al-Faqih al-Syaikh Nashr bin Muhammad bin Ibrahim al-Samarqandy berkata: Imam al-Tsiqqah telah berkata kepadaku dengan sanadnya yang diceritakan dari Ibn ‘Abbas RA., bahwa sesungguhya Wahsyi Si Pembunuh Hamzah Asadullah (Singa Allah), Paman Nabi SAW. telah berkirim surat kepada Rasulullah SAW. yang berada di Madinah, sedangkan Wahsyi berada di Mekah. Suratnya berbunyi, “Sesungguhnya saya ingin masuk Islam, tetapi ada yang menghalangi niat saya tersebut, yaitu ayat al-Qur’an yang diturunkan kepadamu (al-Furqan: 68), yang berbunyi, “Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya Dia mendapat (pembalasan) dosa(nya).” Sedangkan saya telah melakukan dosa tersebut ketiga-ketiganya. Apakah masih ada ampunan untukku?”
Maka turunlah ayat (al-Furqan: 70), yang berbunyi, “Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka itu, kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan.” Rasulullah SAW. mengirimkan surat balasan yang berisikan ayat tersebut kepada Wahsyi. Kemudian Wahsyi membalasnya, “Namun, di dalam ayat tersebut masih terdapat suatu syarat, yaitu amal shaleh, dan saya tidak tahu apakah saya mampu beramal shaleh ataukah tidak.”
Maka turun lagi ayat (al-Nisa’: 116), yang berbunyi, “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya.” Rasulullah SAW. mengirimkan ayat tersebut kepada Wahsyi. Merasa masih keberatan, Wahsyi pun mengirimkan surat lagi, “Di dalam surat tersebut masih terdapat syarat lagi, dan saya tidak tahu apakah Allah menghendaki untuk mengampuni saya atau tidak.”
Kemudian turun lagi ayat (al-Zumar: 53), yang berbunyi, “Katakanlah: Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Dan Rasulullah SAW. memberitahukan ayat tersebut kepada Wahsyi. Untuk ayat yang terakhir ini Wahsyi tidak menemui syarat apa pun untuk mendapatkan ampunan Allah. Maka dia memutuskan untuk datang ke Madinah menemui Rasulullah SAW., dan kemudian masuk Islam.
Huda Assalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar