Memberi pengetahuan mengenai aksara kuno dari berbagai daerah di Indonesia dilakukan oleh Sinta Ridwan dengan mengadakan kelas Aksara Kuno (Aksakun) di Gedung Indonesia Menggugat (GIM) Bandung. Lebih dari tiga ratus siswa telah mengikuti kelas Aksakun yang diprakarsai oleh Sinta sejak tahun 2009 lalu.
Mempopulerkan aksara kuno kepada masyarakat luas, itu yang menjadi tujuan utama dalam pengadaan kelas Aksakun ini. "Saya ingin memperkenalkan aksara kuno dan filologi kepada masyarakat umum yang belum tahu. Kami di sini belajar bersama, tidak dibedakan antar guru dan murid, itu hanya istilah saja," tegas Sinta saat ditemui di GIM, Rabu (26/10) sore.
Murid yang mengikuti kelas Aksakun ini terdiri dari berbagai kalangan, seperit musisi, seniman, mahasiswa, hingga gangster pun ikut dalam kelas Aksakun tersebut. Sinta mengatakan, sistem pengajarannya tidak terlalu formal. "Kita kalo di kelas, seperti belajar anak TK, per huruf," paparnya.
Sinta mulai kesulitan saat anak ajarnya mulai bertambah, karena kurangnya sumber daya pengajar, sistem kelas yang digabung tiap angkatan. Walaupun bergerak tanpa kerja sama dari pemerintah, biasanya komunitas-komunitas di Bandung, seperti Bandung Death Metal turut membantu untuk pengadaan materi ajar.
Dengan adanya kelas Aksakun ini Sinta berharap, aksara kuno terselamatkan dan museum naskah kuno yang telah menjadi cita-citanya akan tercipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar