Tidak hanya sekali saya mengalami, mendengar dan membaca kisah orang lain yang pernah menjumpai pertanyaan serupa : “Indonesia di mananya Bali?”. Kejadian ini sudah berlangsung sejak lama dan herannya sampai sekarang pun masih saja ada yang bertanya demikian. Awalnya saya mengira mereka basa-basi atau memang amat sangat tidak berminat geografi. Namun beberapa hari lalu saya mendapatkan sedikit pencerahan setelah tidak sengaja berkenalan dengan Rough Guides (RG).
Dalam penerbangan menggunakan maskapai Singapore Airlines hari Senin lalu saya membaca ulasan mengenai Indonesia. Tak lama saya menemukan satu kalimat yang mengganggu sekali “Indonesian food is lack of variety“. Setelah membaca lebih lanjut di bagian makanan Indonesia, saya semakin menyadari penulisnya tidak kompeten untuk menilai makanan Indonesia karena masakan yang sempat mampir di lidahnya sangat terbatas. Tulisannya tentang makanan Indonesia terasa tidak netral seperti ulasan mengenai hal yang sama dari negara-negara lain, termasuk Malaysia, Singapura dan Thailand. Semua tulisan yang saya baca adalah terbitan Rough Guides, sebagai penyedia konten petunjuk wisata untuk maskapai besar ini.
Setiba di daratan saya mencoba mengenal lebih jadi RG melalui websitenya. “Kejutan” berikutnya yang lebih mengganggu (dan menyakitkan sebenarnya) yaitu tidak adanya ‘Indonesia’ dalam kelompok negara tujuan wisata, tapi mereka mencantumkan Bali. Hal ini terjadi baik di halaman depan melalui drop down list box-nya maupun pada pengelompokkan negara di bagian destinasi.kelompok negara Asia saya jumpai nama-nama negara lain bersama dengan ‘Bali’, lagi-lagi bukan Indonesia.
Walaupun setelah dieksplor lebih jauh kita bisa menjumpai tulisan mengenai obyek wisata Sumatra hingga jamu Jawa, namun di bagian utama website ini, negara Indonesia tidak ‘diakui’. Jangan harap kita mendapatkan ‘Jakarta’ dalam menu kota populer di web RG.
Sebagai perusahaan besar yang dipercaya oleh institusi bermutu lainnya (selain Singapore Airlines, British Foreign and Commonwealth Office juga memakai jasa RG untuk menyediakan informasi perjalanan bagi warga negara mereka) dan menjunjung akurasi, apa yang sudah mereka lakukan jelaslah tidak benar. Rough Guides telah DENGAN SENGAJA memberi informasi yang salah kepada publik dan mengakibatkan kesalahpahaman tentang Indonesia, terutama bagi para pengunjung website mereka.
Saya baru saja menyelesaikan draft email berisi complain dan meminta Rough Guides untuk memperbaiki kesalahan ini karena bagi saya hal ini bukanlah sesuatu yang sepele. Sebagai perusahaan penyedia informasi, sudah sepatutnya mereka memberi informasi yang jelas di semua bagian publikasi yang mereka produksi. Secara tidak langsung, Indonesia dirugikan oleh tindakan mereka. Belum lagi cap buruk tentang makanan Indonesia yang ‘tidak variatif’ perlu klarifikasi. Untuk diketahui, penulis bagian Indonesia untuk Rough Guides, Steve Backshall, pernah mendapatkan nominasi di ajang bergengsi BAFTA dan Emmy. Kalangan awam akan cenderung ‘nurut’ jika mendapatkan informasi dari penulis dan penerbit sekaliber mereka. Dengan demikian, pencitraan Indonesia, terutama sebagai tujuan wisata juga dirugikan.
Saya berharap Rough Guides akan melakukan perubahan dan bahkan meminta maaf untuk kesalahan ‘kecil’ yang mereka perbuat. Indonesia adalah negara yang memiliki berbagai tujuan wisata indah, salah satu diantaranya adalah Bali. Jangan sampai kesalahpahaman ini berlanjut entah sampai kapan.
Finaisme
Tidak ada komentar:
Posting Komentar