Belajar Dari Peradaban Mesopotamia Kuno (Seri Peradaban Kuno 2)

13305209871496902626

Map of Ancient Mesopotamia

Peradaban Mesopotamia Kuno secara geografis terletak diantara dua Sungai besar yaitu Sungai Eufrat dan Sungai Tigris, dimana kedua sungai tersebut bermuara di laut Mediterania. Terletak di Benua Asia, lebih di wilayah timur tengah dan wilayah sekarang dari peradaban Mesopotamia Kuno adalah Irak.



133052151520337304

Time line of Ancient Civilization



Berdasarkan temuan arkeologis dan studi sejarah Peradaban Mesopotamia Kuno bermula sejak abad 3500 BC hingga 2000 BC, bernama Mesopotamia konon secara etimologis berasal dari kata Mesos yang berarti tengah dan potamos berarti sungai. Keberadaan dari Sungai Eufrat (2.815 km) dan Tigris (2.045 km) adalah menopang utama bagi perkembangan peradapan Mesopotamia Kuno. Kawasan ini merupakan daerah pertanian yang sangat subur, membentang dari Laut Tengah sampai Teluk Persia. Daerah ini lebih dikenal dengan sebutan “daerah subur bulan sabit” atau dalam bahasa inggris nya “the fertile crescent“, karena bentuk daerahnya menyerupai bulan sabit.


Secara geografis kawasan Mesopotamia kuno merupakan kawasan yang sangat terbuka, sehingga Mesopotamia tidak memiliki perlindungan/benteng alam yang baik. Kondisi ini menyebabkan banyaknya bangsa asing silih berganti menguasai daerah ini. Bahkan untuk menjaga dan keperluan pertahanan keamanan kota Mesopotamia dibangun dengan sekeliling benteng atau pun tembok yang dikelilingi parit di sepanjang luar kota Mesopotamia kuno.


Bangsa-Bangsa Mesopotamia Kuno


Peradaban Mesopotamia kuno bukan bangsa yang tunggal tetapi terdiri dari berbagai macam bangsa yang menjadi sub kerajaan-kerajaan kecil yaitu Persians (Persia), Akkadians (Akadia), Babylonians (Babilonia), Hittites, Lidyans (Lidia), Assyrians (Syria), Phoenicians, Chaldeans (Khaldea) dan Sumeria.



13305216821910236906

Sumerian Artifact


Bangsa Sumeria merupakan salah satu bangsa yang begitu terkenal karena penemuan-penemuan yang telah dikreasikan oleh masyarakatnya berupa roda (Wheel), pembagian waktu-60 menit dalam 1 jam, 60 sekon dalam 1 menit, 12 bulan dalam kalender bulan, Panah (arch) serta lahan landai (ramp).

1330521863711442560


Bangsa Babilonia juga terkenal dengan penemuan-penemuannya berupa landasan hukum yang terkenal dengan codex of Hammurabi yang dikeluarkan dan disahkan oleh Raja Babilonia, Hammurabi dimana membuat undang-undang tertulis yang dipahatkan pada tugu batu dimana memuat 282 hukum yang isinya adalah pengaturan atas perbuatan criminal dan ganjarannya untuk diganjar setimpal dengan kesalahannya (equal retaliation), Hukum bervariasi bagi orang kaya dan pejabat misalnya:


  1. “If a slave of a freed man strike the body of freed man, his ear shall be cut off” (Jika budak diserang yang bukan tuannya maka telinganya harus dipotong).


  2. “If a man bring an accusation against a man and charge him with a capital crime, but cannot prove it, the accuser, shall be put to death” (Jika seorang pria membawa tuduhan terhadap seorang pria dan mendakwanya dengan kejahatan besar, tetapi tidak dapat membuktikannya, penuduh, harus dihukum mati).

Penemuan yang lain dari bangsa Babilonia adalah mengenal matematika, membuat taman bergantung dan astronomi.

Bangsa Assyria juga mengembangkan kegiatan dalam masyarakatnya dengan menemukan berupa mendirikan perpustakaan dimana koleksinya berupa dokumen yang terpahat melalui lempengan-lempengan tanah liat yang telah ditulisi, menyempurnakan huruf paku (cuneiform), mengenal ilmu astrologi, serta penemu pasukan kavaleri pertama kali.

Bangsa Persia juga merupakan bangsa yang terkenal dan pernah mencapai kejayaan ketika dipimpin oleh raja Darius Agung dimana berupaya melakukan ekspansi untuk memperluas kerajaannya hingga Yunani walaupun gagal serta menyederhanakan huruf paku.

Sistem Kepercayaan

Sistem kepercayaan dan religion yang dianut masyarakat Mesopotamia Kuno adalah dengan menyembah banyak Dewa, berupa Dewa Enlil sebagai dewa bumi dan sekaligus sebagai dewa tertinggi yang menguasai alam semesta, Dewa Enki sebagai dewa air, Dewa An sebagai dewa langit, dan Dewa Samash sebagai dewa matahari. Bagi bangsa Babylonia, mereka percaya dewa tertinggi adalah Dewa Samash, atau lebih dikenal dengan nama Dewa Marduk.


1330521928576161442

Ziggurat: Kuil Mesopotamia kuno


Masyarakat dari Peradapan Mesopotamia, khususnya Bangsa Sumeria membangun kuil-kuil yang megah dan indah di kota-kota mereka agar dewa menyukai mereka. Kuil-kuil tersebut mereka bangun sangat tinggi karena mereka percaya, semakin tinggi kuil semakin dekat mereka dengan dewa. Tinggi kuil-kuil tersebut mencapai 88 meter. Kuil tersebut mereka namakan Ziggurat.

Ziggurat merupakan kuil yang dibangun dengan menara yang disusun berbata-bata dengan tujuan untuk menghubungkan Bumi dan Surga. Tujuan dari pembangunan Ziggurat adalah pusat belajar dan kegiatan agama.


Sistem Tulisan

Salah satu syarat sebuah peradaban adalah sudah mengenal sistem tulisan. Masyarakat Mesopotamia kuno telah mengenal sistem tulisan yang dikenal dengan CUNEIFORM berupa huruf paku dan gambar dimana merupakan representasi dari kegiatan masyarakat, mahkluk hidup berupa flora dan fauna yang terdapat di kawasan Mesopotamia.


133052205998532919

Cuneiform



Tulisan Cuneiform dipahat diatas lempengan-lempengan yang terbuat dari tanah liat yang tercetak dengan dipress (dicap). Sistem tulisan Cuneiform diperlukan untuk kegiatan religi, pemerintahan dan perdagangan.



Sistem tulisan ini dipelajari melalui kegiatan edukasi di sekolah yang dilakukan oleh laki-laki Mesopotamia Kuno, dimana jam belajarnya dari matahari terbit hingga matahari terbenam.


Codex of Hammurabi, tertulis dengan cuneiform.


Sistem Pemerintahan dan Klasifikasi Masyarakat


Bangsa Sumeria merupakan bangsa yang pertama kali mendiami kawasan Mesopotamia. sehingga bangsa Sumeria pantas disebut sebagai penduduk asli Mesopotamia. Bangsa Sumeria mengolah lahan pertanian yang subur sebagai mata pencahariannya. Lama kelamaan, bangsa Sumeria dapat membangun sistem pengairan untuk menanggulangi banjir dan menyalurkan air ke lahan-lahan pertanian, seperti sistem irigasi dan kanal. Dengan hasil pertanian yang melimpah, bangsa Sumeria sekitar tahun 3.000 tahun SM membangun 12 kota-kota besar, di antaranya kota Ur, Uruk, Lagash dan Nippur.


Untuk sistem pemerintahan pada umumnya berbagai bangsa pada peradapan Kuno Mesopotamia dipimpin oleh seorang raja, lalu pendeta sebagai penasehat raja serta pelaku utama dalam kegiatan religi yang menghubungkan manusia dengan dewa-dewanya.


Adapun sistem klasifikasi masyarakatnya adalah sebagai berikut:


Dengan menggunakan ukuran ekonomi (kekayaan) untuk menentukan Si kaya dan Si miskin.

The rich

Government officials


Religion leaders


Traders


Poor:


Farmers

Craftsman



Berdasarkan piramida sosial pembagian masyarakat juga mencerminkan bahwa masyarakat Mesopotamia kuno sudah terdapat spesialisasi dalam pembagian pekerjaan dengan menggunakan ukuran keahlian dan garis keturunan.

Sistem Ekonomi

Sistem ekonomi pada masyarakat Mesopotamia kuno sudah mengenal perdagangan dengan sistem barter dan berupaya menemukan penggunaan uang sebagai cara untuk mengatasi kelemahan sistem barter. Mereka pada umumnya berdagang hasil pertanian, pakaian, dan keramik. Dan telah perluasan hubungan dagang dengan bangsa lain termasuk dengan masyarakat dari mesir kuno. Dalam hal ini sekali lagi didukung oleh peran utama dari Sungai Eufrat dan Tigris selain sebagai irigasi, penghasil sumber daya pangan dan air minum juga sebagai sarana transportasi.

13305221472076923099

Ilustrasi Kota Mesopotamia Kuno


Refleksi

Menarik untuk mempelajari kehidupan masyarakat Mesopotamia kuno (the cradle of ancient Mesopotamia), karena dengan melihat masyarakat yang hidup hampir 5512 tahun yang lalu telah banyak melakukan sesuatu yang amat berguna bagi kehidupan manusia sekarang ini. Kita adalah anak peradaban dari masyarakat peradaban kuno yang telah menikmati hasil usaha dan pemikiran mereka. Matematika, seni, arsitektur, astronomi, astrologi, sistem tulisan, bahasa, norma/hukum, tehnologi dan kebudayaan adalah hasil dari proses yang berlangsung ribuan tahun yang lalu. Tentunya kita sebagai anak peradaban harusnya tidak mundur ke belakang?Harusnya lebih mampu menciptakan sesuatu yang lebih berguna dan bermanfaat dari alam dan kehidupan itu sendiri? Bukannya lebih menciptakan lingkungan yang semakin terdegrdasi kualitasnya?Apakah Peradaban sekarang ini telah mengalami arus balik? Semoga bergerak dalam garis linear yang semakin mencerahkan…


Wallahu’alam Bishawab


Hasil Refleksi dalam Proses Belajar dan mengajar dengan siswa Kelas 7 SMP ketika mengajar Ancient Civilisation.

Yogyakarta, 29 Februari 2012

Sari Oktafiana

Bibliography:

The rise of Civilizations article, Glencoe World History

The land between 2 rivers article

wikipedia.org

zetly.wordpress.com

www.historyguide.org

history-world.org

Sumber Gambar:

http://quest4belonging.com

http://www.edwardtbabinski.us

http://www.es.flinders.edu.au

http://www.xtimeline.com

http://media.web.britannica.com

http://edu.glogster.com

http://www.wwnorton.com

sary oktaviana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar