Ditemukan Sungai Purba Sebagai Jejak Benua Atlantis

Temuan sungai purba Sundaland sebagai pintu masuk untuk membuktikan dugaan kalau Benua Atlantis yang hilang berada di Indonesia

Temuan sungai purba Sundaland sebagai pintu masuk untuk membuktikan dugaan kalau Benua Atlantis yang hilang berada di Indonesia (sumber: Tim Katastropik Purba)



Jejak sungai purba ditemukan. Inilah jalan menemukan dugaan Benua Atlantis yang hilang berada di Indonesia.

DR Wahyu Triyoso adalah salah satu periset yang tergabung dalam Tim Katastropik Purba berhasil menemukan jejak sungai purba di beberapa segmen dataran Sundaland. Selama ini perdebatan tentang apakah ada dataran Sundaland dan peradabannya menjadi perdebatan serius di kalangan masyarakat akademik dan masyarakat dunia.


Pengajar di jurusan Geofisika ITB ini menjelaskan sungai purba ini berada dalam kisaran di saat ketinggian air laut berada di bawa 132 meter dari saat ini (dalam 20 ribu tahun terakhir).


"Jejak Sungai purba bukan sikap latah sekedar pembuktian hipotesa Sundaland. Jika kita tarik dan kita refleksikan ke hazard purba, kita musti mulai merenungi gagasan punctuated unifomitarianism secara lebih serius. Target dan fokus utamanya adalah mapping dan mengkuantifikasi paleo hazard atau hazard purba," kata Wahyu di Jakarta hari ini (18/2).


Temuan Sundaland ini cocok dengan temuan Profesor Openheimer, guru besar genetik dari Oxford University yang banyak mempelajari sejarah peradaban. Openheimer berpendapat bahwa paparan Sunda (Sundaland) adalah merupakan cikal bakal peradaban kuno atau dalam bahasa agama sebagai Taman Eden. Istilah ini diserap dari kata dalam bahasa Ibrani Gan Eden. Dalam bahasa Indonesia disebut taman firdaus.



Prof Aryso Santos asal Brazil, penulis buku Atlantis, The Lost Continent Finally Found yang bikin heboh karena menyebut benua Atlantis yang hilang sebagaimana disinyalir oleh Plato (427-347 SM) sebagai sumber peradaban manusia saat ini adalah ada di Sundaland.




Sundaland adalah hamparan benua yang membentang dari bagian selatan India, Sri Langka, dan Indonesia bagian Barat meliputi Sumatra, Kalimantan, Jawa dan terus ke arah timur. Atlantis berpusat di Indonesia bagian barat sekarang. Di wilayah itu terdapat puluhan gunung berapi aktif dan dikelilingi oleh samudera yang menyatu bernama Orientale, terdiri dari Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.



Santos meyakini bahwa benua Atlantis adalah sebuah pulau besar bernama Sundaland, suatu wilayah yang kini ditempati Sumatra, Jawa dan Kalimantan. Sekitar 11.600 tahun silam, benua itu tenggelam diterjang banjir besar seiring berakhirnya zaman es.



Dalam temuan Wahyu, jejak sungai purba menjadi jalan menemukan sebab musabab runtuhnya budaya yang tiba tiba atau hilang dari sejarah. "Ini bisa jadi gambaran efek dari satu bencana. Dengan prinsip reverse extrapolation, kita bisa menjejak sumbernya," ujarnya.

Ulin Yusron

Tidak ada komentar:

Posting Komentar