KH Ahmad Dahlan Sang Pembaharu Islam

Moehammadijah tampil didepan sebagai sang pembaharu dalam dakwah dan pendidikan Islam. Didirikan oleh KH Ahmad Dahlan dengan modal dagang batik dari kota ke kota. Kira-kira tujuh tahun sesudah wafat beliau jemaah ini mendeklarasikan yang disebut “Seroean Muhammadijah Tahoen 1930”.

Pertama; Masing-masing orang wadjib meratakan ilmunja, djadi wadjib meratakan agama Islam baik oelama, baik orang Islam jang baroe sedikit ilmoenja, ja sekedar jang diketahoei.

Kedoea; Orang Islam jang beloem pandai harus beladjar dengan orang jang pandai. Djadi orang Islam itoe haroes bersifat doea yaitoe: sifat goeroe dan sifat moerid, beladjar dan mengadjar.

Ketiga; Perserikatan Islam lebih lagi wadjibnja berboeat, soepaja kewadjiban jang terseboet diatas itoe dapat berlakoe sebagaimana mestinja.

Kedelapan; Persatoean Islam itoe mesti kita toedjoe soepaja orang Islam itoe dapat hidoep setjara Islam menoeroet rantjangan jang hoekoem-hoekoemnja soedah sempoerna terpakoe dalam Al-Qoeran soetji.

Kesembilan; Semoea orang Islam mesti mendjadi badan satoe jang bergoena. Badan ini haroes hidoep. Tandanja hidoep bergerak. Gerak ini gerak madjoe. Madjoe menoejoe selamatnja doenia.

Kesebelas; Hidoep orang Islam itu haroes berazaskan Al Quran. Dan haroes diketahoei bahwa maksoed Quran itoe, dengan pendek, demikian: a) Beribadah kepada Allah tiada dengan perantaraan antara manoesia dengan Allah. b) Menetapkan persamaan segala manoesia yang beda itu hanya takoetnya kepada Allah. c) Semoea keperloean bersama-sama haroes dibitjarakan bersama-sama. d) Manoesia tidak menerima pahala lain daripada djasanja (kebadjikannja) sendiri dan tidak menanggoeng dosa melainkan atas kesalahannja sendiri. e) Mengakoei haknja akal dan ilmu. Tiap-tiap pengadjaran itoe haroes diboektikan dengan mendjalankan akal. f) Persaoedaraan antara agama dan madanijah (koeltoer) , membedakan antara baik dan boeroek, terlarang dan tertjegah. Kekoeatan kepertjajaan oentoek menolak koeltoer (madanijah) jang berlawanan ataoe membawa kepada perlawanan dengan hoekoem jang soedah ditentoekan oleh Allah. g) Bahwa peroebahan keadaan manoesia itoe berlakoe atas tjara jang tiada beroebah-oebah, jang didjadiikan oleh Allah. Jakni hoekoem sebab dan moesabab. Mengawaskan keadaan alam jang teratoer, dan memeriksa rahasia-rahasia jang ada didalamnja. h) Mengakoei keharoesan adanja nafsoe dan keinginan manoesia. Tiada dioetamakan manoesia memboenoeh segala nafsoe dan mencegah segala keinginan hanjalah diwadjibkan segala manoesia itoe memperhatikan batas-batas segala sesoeatoe jang diperintahkan oleh Allah Ta’ala. i) Mengharoeskan (tiada dilarang, diprajogaken) persatoean segala manoesia bagi segala perboeatan (muamalah) oentoek keperloean hidoep manoesia . Jadi perhoeboengan antara orang Islam dengan siapa joega tiada dilarang oentoek keperloean hidoep segala manoesia. j) Mengakoei bahwa kewadjiban doenia senantiasa bertambah-tambah tiada berhenti-henti dan mengakoei kewadjiban beroesaha membantoe bertambahnja kemadjoean itoe. k) Menentoekan bahwa segala soeroehan agama itoe maksoednja memperbaiki boedi dan menambah bahagia manoesia sekali-kali tidak memberati dan menghinakan diri. i) Kemerdekaan melahirkan timbangan dan memeriksa barang sesoeatoe dan mewadjibkan memeriksa itoe dalam hal agama.

(Dari Majalah Tabligh Vol. 03/No. 11/Sya’ban 1426 - September-Oktober 2005)

“Seroean Muhammadijah Tahoen 1930″ di atas gagasan dan pikirannya sangat maju dalam menafsirkan Al Quran, akal, ilmu dan peradaban. Suatu pemikiran teologis yang jauh lebih maju dan lebih berani bila dibandingkan dengan pemikiran banyak pemimpin (ustad, da’i, khatib, ulama) masa kini. Para “pemimpin” yang sebenarnya tidak memikirkan apa yang terbaik untuk umat melainkan bagaimana menguasai umat.

Seruan tersebut telah cukup menjelaskan dirinya. Tetapi kami merasa perlu menyampaikan catatan pesan kuat namun lembut dari seruan tersebut. Bahwa Islam bersifat egalitarian, terbuka, kebersamaan, menuju damai dan rahmat bagi semua, menginspirasikan kewajaran dan akal sehat.

Wassalam.

Soetarno Wreda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar