Masjid Daun Pisang

Kenapa kok namanya pakai daun pisang ? jadi begini , masjid ini sebenarnya sudah ada di Banjar PABEAN Desa Ketewel, Gianyar Bali sejak ratusan tahun lalu ( menurut kisah pengurus masjid, Bapak Qasim & Syahroni ), sejak zaman Penjajahan Belanda. Mesjid ini didirikan oleh para nelayan dari Daerah Bugis Sulawesi yang sering mendaratkan perahunya di pantai Ketewel. Dan diberi nama AL-ABROR.


Karena zaman penjajahan Belanda memusuhi nelayan muslim, maka masjid ini pernah berpindah-pindah tempat agar tidak diketahui pemerintah kolonial Belanda. Akhirnya hingga sekarang masjid ini menempati posisinya di tanah milik penduduk setempat.


13173886442037500633




masjid daun pisang
Ada cerita mengharukan dari Bapak Qassim & Pak Syahroni.

Karena letaknya yang agak jauh dari keramaian jalan raya & kota Denpasar atau Gianyar, masyarakat muslim di sekitar sini terus berjuang mempertahankan keberadaan masjid , kata mereka, ini adalah warisan nenek moyang. Bahkan segala usaha ditempuh untuk menutupi biaya perawatan & operasional masjid. Karena pekerjaan mereka sehari-hari sebagai nelayan dan buruh tidak memiliki uang/dana, maka untuk menutupi biaya listrik dan air, mereka sebagai pengurus menjual daun pisang. Dari hasil penjualan daun pisang itulah mereka menutupi biaya listrik, biaya perawatan pemeliharaan masjid bahkan untuk membayar infaq kepada khotib / imam shalat Jum’at.



Saya pernah shalat Jum’at di masjid ini dan memang betul, pengurus masjid harus bersusah payah mencari khatib / imam dari Denpasar/Gianyar dan betapa “melas” (bhs jawa–kasihan) mereka harus mengeluarkan biaya transport kepada khotib pengisi ibadah Jumat.

Keadaan masjid ketika tahun 2009 masih sangat memprihatinkan. Kala itu, saya datang, tembok masjid sudah mau rubuh (banyak dinding masjid pecah-pecah, lantai masih diplester semen). Sudah fisik bangunan memprihatinkan, belum ada donatur yang mau membantu saat itu. Akhirnya setiap bulan, jadilah mereka berjualan daun pisang untuk menyambung nyawa masjid ini.


Dan alhamdulillah, betapa kaget saya, saat datang siang ini pukul 11.15 wita, keadaan masjid sudah berubah. Bahkan lebih bagus dari yang saya pernah lihat sebelumnya. Menurut pak Syahroni, masjid sudah direhab 5 hari yang lalu, karena mendapat bantuan dari DPU - Proyek Jalan By Pass Ketewel. Alhamdulillah.



Masjid Al-Abror/Masjid Daun Pisang ini adalah masjid warisan budaya nenek moyang kita yang tetap dipertahankan oleh ahli waris mereka yang hingga saat ini ada 9 KK (kepala keluarga) Muslim yang menjaga dan merawat masjid. Sungguh sebuah prestasi yang mengagumkan, karena keteguhan dan keyakinan mereka akan kebesaran Allah-lah masjid ini masih tegak berdiri.

Subhanallah Walhamdulillah Allahu Akbar !

Wassalamu’alaikum Sahabat

Selamat Beristirahat
Agung Soni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar