Sekarang ini lagi panas diskusi pembahasan negara Palestina yang akan dibawa ke PBB. Hillary bilang, pengakuan negara Palestina adalah hasil diskusi (gak jelas blass nih sikap AS). Sementara Erdogan, Perdana Menteri Turki dengan jelas bilang bahwa pengakuan negara Palestina adalah sebuah kewajiban (an obligation), bukan pilihan (not option). Kalau diskusi soal pembatasan wilayah, ya win win solution aja napa sih.
Sekarang ini, hubungan Israel dengan negara negara muslim memang ibarat duri dalam daging. Bahkan yang sudah ada perjanjian damai seperti dengan Mesir dan Turki, sekarang malah terancam kacau. Solidaritas negara negara tetangganya manteng soal Palestina. Jangankan di seputeran timur tengah, bahkan di AS pun demo mendukung negara Palestina juga marak dilakukan. Kalau sudah begitu, kenapa, kenapa, PBB tidak tegas aja demi perdamaian dunia ini? dan Israel mau mengakui negara Palestina? Gitu aja kok repotttt…..
Padahal kalo diinget sejarah, betapa banyaknya kaum muslim yang menolong orang yahudi ketika pembataian nazi dahulu. Selain muslim Albania, yang menyelamatkan ribuan Yahudi, juga muslim Turki yang menjadi diplomat di negara negara Eropa.
Ribuan orang Yahudi berhasil diselamatkan oleh para diplomat Turki ini, dengan mempertaruhkan nyawa mereka. Bahkan ada yang sempet sempetnya menyelamatkan Yahudi yang sudah berada di kamp konsentrasi. Turki juga yang memasukkan pengungsi Yahudi ini ke Israel, karena negara Eropa gak ada yang mau nampung. Karena peristiwa ini, populasi Yahudi meningkat pesat di Yerusalem, dari hanya 22% menjadi 33%.
Ya, kalau dilihat konteksnya sekarang, bukankah seharusnya tidak ada penghalang bagi hubungan baik Israel dengan negara negara muslim tetangganya?
Ya sudah ah, ntar makin haru biru. Bismilah, dengan Nama Mu Ya Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, semoga kasih sayang Mu menjadi keutamaan penduduk bumi….amiin.
Ilyani Sudardjat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar